Aceh-Timur | Aktivis Pro Demokarasi Aceh Timur, Zakaria, mengungkapkan bahwa pihaknya beserta sejumlah elemen sipil lainnya sedang melakukan konsolidasi aksi demonstrasi soal tidak transparannya pengerukan hasil kekayaan alam Aceh Timur oleh PT. Medco E & P Malaka sejak berdirinya di bumi penghasil migas itu.
Pemuda yang akrab disapa Bung Jaka itu menuding selama ini hasil dari PT Medco dikelola secara misterius dan hanya dinikmati oleh segelintir orang berkuasa saja. Bahkan para penguasa di Aceh Timur selama ini cenderung berkonspirasi dan menyembunyikan segalanya dari publik.
” Kami sedang konsolidasikan aksi untuk berdemonstrasi sedahsyat mungkin menghantam perusahaan yang dijalankan secara sangat misterius ini, bahkan diduga hasil yang dikeruk di bumi Aceh Timur pun hanya dinikmati segelintir orang berkuasa saja beserta centeng – centengnya, PT. Medco ini telah menjadi perusahaan paling bobrok dan paling tidak transparan di sini,” kata bung Jaka Jumat 26 Juli 2024.
Dia juga menuding pihak -pihak tertentu seperti BPMA
hanya menjadi sarangnya para elit yang memonopoli kenikmatan yang diperoleh dari perut bumi Aceh Timur, tanpa ada itikad baik soal distribusi kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat.
” Medco, BPMA dan sejenisnya hanya menjadi sarang para elit untuk memonopoli segelintir orang yang menikmati hasil kekayaan alam yang dikeruk dari perut bumi Aceh Timur ini, mereka itu sama bobroknya, mereka sejak lama sama sekali tidak peduli pada keadilan,” ketus Bung Jaka.
Dia juga mengecam segenap staf humas PT Medco yang diduga kerap melecehkan wartawan dan kelompok kritis di Aceh Timur dan seolah memandang sebelah mata, serta melakukan upaya diskriminasi terhadap wartawan dan elemen sipil lainnya. Dia mendesak pihak perusahaan memecat sejumlah staf humas yang tidak becus itu segera.
“Masak perusahaan sekelas Medco mempekerjakan tenaga kehumasan yang bobrok dan tidak becus seperti itu, mereka kerap tidak menjawab dengan baik setiap kami hubungi soal transaransi PT Medco, termasuk soal dugaan kasus pajak dan lainnya, bahkan tidak dijawab WA wartawan,”ungkap bung Jaka.
” Mereka ini juga cenderung melakukan upaya diskriminatif terhadap wartawan dan kelompok kritis, yang tidak pernah dilibatkan dalam setiap pembahasan soal perusahaan tersebut dalam suatu kegiatan, padahal di sana merupakan kesempatan yang baik untuk mengritik perusahaan itu, tapi yang kritis memang sengaja selalu tidak dilibatkan oleh mereka selama bertahun-tahun lamanya, mereka hanya mengundang siapa saja yang bisa menjilat dan mensuporrt pencitraan mereka yang palsu itu, ” ketus putera Banda Alam tersebut.
Bung Jaka mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelar aksi demonstrasi tersebut di depan pendopo bupati Aceh Timur, dan ia meminta para pimpinan penegak hukum hadir di kegiatan tersebut.
” Kami mungkin butuh waktu dua pekan untuk mempersiapkan aksi di pendopo bupati Aceh Timur, kami berharap para pimpinan penegak hukum hadir, karena ada banyak hal yang ingin kami sampaikan termasuk soal kelakuan sejumlah perusahaan lainnya di Aceh Timur yang harus segera ditindak, termasuk kasus praktek pembalakan liar di hutan Aceh Timur, ” terangnya mengakhiri.
{Pimred}